Tag Archives: jembatan ampera

Tasik dan Garut segera kembali terhubung dengan pembangunan Jembatan BRILiaN

Garut, 22 September 2023 – Setelah musibah banjir bandang yang melanda daerah daerah sepanjang aliran sungai Cikaengan pada Agustus tahun lalu, akses antara Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut kembali terputus. Kondisi ini membuat masyarakat setempat kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terutama dalam hal akses transportasi dan distribusi hasil bumi.

Namun, ada kabar baik yang datang untuk masyarakat yang terdampak. Sasaka Indonesia, bersama dengan dukungan YBM BRILiaN, telah mengambil langkah proaktif untuk membangun jembatan yang akan menghubungkan dua kabupaten ini kembali. Jembatan ini diberi nama “Jembatan BRILiaN.”

 

Pembangunan jembatan ini dijadwalkan akan dimulai pertengahan Oktober ini. Jembatan Leuwi Dahu akan menjadi penghubung penting bagi masyarakat di dua kabupaten ini, membantu mereka dalam mengatasi kendala yang mereka alami setelah banjir bandang menghancurkan jembatan sebelumnya.

Kepala Desa Campakasari, Kabupaten Tasikmalaya, menyambut baik inisiatif ini dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sasaka Indonesia, YBM BRILiaN, serta semua pihak yang telah mendukung proyek ini. “Kami sangat bersyukur atas perhatian dan bantuan ini. Semoga rencana ini berjalan lancar dan tanpa kendala berarti sehingga masyarakat kami dapat kembali merasakan manfaat dari akses yang mudah antar-kabupaten,” ujarnya.

Pembangunan Jembatan Leuwi Dahu diharapkan akan memulihkan akses penting ini dan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di dua kabupaten. Sasaka Indonesia dan YBM BRILiaN berkomitmen untuk menjalankan proyek ini dengan baik dan efisien, sehingga masyarakat segera dapat merasakan manfaatnya.

Kami akan terus memantau perkembangan pembangunan jembatan ini dan memberikan informasi lebih lanjut saat proyek berjalan. Semoga Jembatan Leuwi Dahu dapat menjadi jalan penghubung yang kuat antara dua kabupaten ini.

Sebuah Perayaan Kemerdekaan yang Luar Biasa dengan Jembatan Impian

Kp Cibunar di desa Mekarwangi, kecamatan Muncang, kabupaten Lebak, Banten, merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini dengan cara yang sungguh luar biasa dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mereka memutuskan untuk tidak lagi mengadakan perlombaan tradisional seperti panjat pinang atau balap karung yang biasanya menjadi hiburan utama pada tanggal 17 Agustus. Sebaliknya, mereka menyatukan semangat dan gotong royong mereka untuk merealisasikan impian panjang mereka: membangun sebuah jembatan gantung yang akan menghubungkan desa ini dengan masa depan yang lebih cerah.

Sebagai sebuah kado kemerdekaan yang sangat istimewa, warga Kp Cibunar memutuskan untuk bergotong royong membangun jembatan yang telah lama mereka impikan. Kemerdekaan, bagi mereka, tidak hanya berarti merayakan tahun kemerdekaan Indonesia, tetapi juga tentang membebaskan diri dari isolasi yang telah mereka alami selama bertahun-tahun.

Impian ini berawal dari kebutuhan dasar yang sulit mereka akses, seperti pendidikan dan kesehatan. Tanpa akses yang layak, anak-anak mereka harus berjalan berjam-jam untuk mencapai sekolah terdekat, dan akses ke layanan kesehatan sangat terbatas. Ini adalah masalah yang telah mempengaruhi kehidupan mereka secara signifikan.

Warga setempat menjadi saksi bisu atas pentingnya jembatan ini. Rahmat, seorang warga, berkata, “Saya selalu bermimpi tentang jembatan ini. Mimpi untuk anak-anak saya, agar mereka bisa pergi ke sekolah dengan lebih mudah dan aman. Dan hari ini, impian itu akhirnya menjadi kenyataan.”

Selama berminggu-minggu, warga Kp Cibunar bekerja bersama-sama dengan relawan yang datang membantu. Mereka mengumpulkan sumber daya, bekerja keras, dan akhirnya, sebuah jembatan yang indah terwujud di atas sungai yang selama ini memisahkan mereka dengan dunia luar.

Perayaan 17 Agustus tahun ini di Kp Cibunar bukanlah perayaan biasa. Ini adalah momen yang menegaskan makna sejati dari kemerdekaan: kemampuan untuk meraih impian dan membebaskan diri dari keterbatasan. Warga setempat tidak hanya merayakan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga merayakan kemerdekaan mereka untuk memiliki akses yang setara ke peluang pendidikan dan kesehatan.

Semangat gotong royong dan kerja sama yang diperlihatkan oleh warga Kp Cibunar patut menjadi inspirasi bagi kita semua. Ini adalah bukti bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika kita bersatu untuk mencapai sesuatu yang lebih besar daripada diri kita sendiri.

Sebagai bangsa, kita merayakan kemerdekaan kita dengan berbagai cara, tetapi kisah luar biasa ini dari Kp Cibunar adalah pengingat penting bahwa kemerdekaan adalah hak untuk semua orang, dan impian kita semua bisa menjadi kenyataan jika kita bekerja bersama.

Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78!

Sasaka Indonesia Survey Titik Pembangunan Jembatan di Garut Selatan

Desa Sagara dan Desa Simpang Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, merupakan salah satu wilayah yang terletak di dataran tinggi Jawa Barat dan dikenal dengan potensi alamnya yang melimpah. Wilayah ini dihuni oleh masyarakat yang mayoritas merupakan petani yang memanfaatkan sumber daya alamnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di Kampung Dahu, Desa Simpang dan Kampung Cibalukbuk, Desa Sagara adalah aksesibilitas yang buruk, terutama aksesibilitas melalui sungai Cibalukbuk dan Leuwi Jontor yang membelah wilayah tersebut. Saat ini, masyarakat masih menyeberangi sungai tersebut secara langsung tanpa adanya jembatan yang memadai, yang sangat membahayakan keselamatan mereka.

Sasaka Indonesia selaku lembaga kemanusiaan dibawah sinergi Foundation telah melakukan survey di dua titik lokasi pembangunan jembatan dengan rata rata panjang mencapai 60 meter pada minggu kebelakang.

“Untuk jembatan di Leuwi Jontor kita harus melakukan beberapa rekayasa dengan memasang bronjong di bibir sungai sampai menggesar titik jembatan ke tempat yang lebih tinggi, mungkin panjang bentangannya akan menjadi 100 meter, agar lebih aman,” tutur Nandang Nur (Relawan Sasaka Sinergi Foundation), Rabu (1/3/2023).

Lokasi pembangunan jembatan ini dipilih berdasarkan rekomendasi dari Kepala Desa (Kades) Sagara yang mengatakan bahwa masih banyak titik di Desa Sagara yang membutuhkan Jembatan.

“Letak geografis Desa kami ini diapit oleh dua sungai utama, mungkin ada sekitar enam titik lagi yang membutuhkan jembatan. Kampung Cibalukbuk ini menjadi salah satu titik prioritas kami, karena lokasinya yang sangat dibutuhkan oleh warga, terutama untuk anak sekolah dasar,” ungkap Alit Saripudin Kades Sagara.

Pembangunan jembatan di atas sungai Cibalukbuk dan leuwi jontor akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di Desa Sagara. Selain meningkatkan aksesibilitas masyarakat ke wilayah sebelah sungai, jembatan tersebut juga akan membantu mempercepat distribusi hasil bumi dan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang akan dirasakan manfaatnya oleh kurang lebih 1200 jiwa.

Dengan adanya jembatan ini, diharapkan dapat memperkuat sektor ekonomi masyarakat di Desa Sagara, meningkatkan aksesibilitas ke layanan publik seperti puskesmas dan pasar, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Pembangunan jembatan di atas sungai Cibalukbuk Desa Sagara Garut merupakan bagian dari program program 1 juta meter penyambung asa untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pedesaan dengan konsep pemberdayaan. Sasaka Sinergi Foundation berharap pembangunan jembatan ini dapat segera direalisasikan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Desa Sagara dan sekitarnya.

Peresmian Jembatan Cahaya Brilian, Penghubung Desa Neglasari dan Gelar Pawitan

Hujan deras yang terjadi tahun 2018 silam mengguyur kawasan selatan Kabupaten Cianjur mengakibatkan arus sungai menjadi deras, sehingga memicu putusnya jembatan yang menghubungkan Desa Neglasari dan Desa Gelar Pawitan.

Akibat dari putusnya jembatan penghubung tersebut, berdampak pada roda ekonomi Desa Gelarpawitan yang sempat tersendat. Selama 4 tahun warga Desa Gelar Pawitan mengupayakan berbagai ikhtiar membangun jembatan darurat. Namun, dengan hanya berbahan bambu usia jembatan darurat tersebut sanggup bertahan beberapa bulan saja karena menjadi akses bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Sinergi Foundation melalui Sasaka Indonesia bekerja sama dengan YBM PLN, YBM BRILiaN dan Komunitas DCAB-ID Bandung membangun kembali jembatan penghubung yang menghubungkan Desa Neglasari dan Desa Gelar Pawitan. Jembatan penghubung tersebut dibangun secara permanen. Acara peresmian jembatan permanen tersebut dilaksanakan pada Sabtu (8/10/22). Peresmian jembatan permanen tersebut dihadiri oleh warga Desa Neglasari dan Desa Gelar Pawitan yang antusias melihat jembatan yang telah berdiri kokoh dan akan mereka gunakan sebagai akses untuk berkegiatan.

Dibangunnya jembatan permanen di Desa Gelar Pawitan menjadi kabar yang paling membahagiakan bagi warga setempat. Karena tak hanya melambungkan asa anak-anak desa untuk bersekolah, namun menggulirkan kembali roda ekonomi yang sempat tersendat.

Diharapkan dengan dibangunnya jembatan permanen tersebut, dapat membuka kembali akses jalan antar kedua wilayah, sehingga aktivitas masyarakat sekitar dapat kembali pulih seperti biasanya. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Gelar Pawitan, Heri Koeswanto mengatakan bahwa, dengan dibangunnya jembatan tersebut masyarakat Desa Gelar Pawitan akan mampu melakukan perubahan di kemudian hari.

“Sebelum acara peresmian berlangsung, jembatan masih ditutup oleh tirai. Selain itu, suasana langit mendung. Namun, setelah tirai jembatan tersebut dibuka suasana langit menjadi cerah dan menerangi jembatan tersebut. Saya percaya itu adalah sebuah tanda, dengan dibangunannya jembatan ini warga Gelar Pawitan mampu melakukan perubahan di kemudian hari,” tutur Heri di acara peresmian jembatan.

Selama lebih dari 4 tahun, akhirnya penantian warga Desa Neglasari dan Desa Gelar Pawitan terjawab untuk memiliki jembatan permanen yang dapat digunakan sebagai akses jalan yang mempuni.

Lebih lanjut, Heri menambahkan bahwa, pembangunan jembatan tersebut tidak luput dari bantuan warga sekitar yang saling bergotong royong demi terbangunnya jembatan penghubung tersebut. Selain itu, Heri mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para donatur dari YBM PLN, YBM BRILiaN, Komunitas DCAB-ID Bandung dan Sasaka Indonesia-Sinergi Foundation yang telah mewujudkan mimpi para warga untuk dapat memiliki akses Jembatan.

“Pembangunan jembatan ini terwujud atas tetesan keringat, lelahnya fisik bahkan kacaunya pikiran. Itu merupakan semangat juang yang tinggi dari warga masyarakat atas bantuan donatur dari YBM PLN, YBM BRILiaN, Komunitas DCAB-ID Bandung dan Sasaka Indonesia-Sinergi Foundation. Pembangunan Jembatan ini merupakan jawaban dari Allah SWT dari banyak doa-doa yang dipanjatkan oleh seluruh warga masyarakat,” tambahnya.

Kini, warga masyarakat dapat menggunakan jembatan tersebut sebagai sarana untuk kembali meningkatkan perekonomian, salah satunya digunakan untuk mengangkut hasil tani dan ternak mereka dengan menggunakan kendaraan roda empat. Jembatan yang telah berdiri kokoh tersebut dinamakan Jembatan Cahaya Brilian.

Dengan dibangunnya Jembatan Cahaya Brilian ini semoga menjadi langkah awal bagi tim Sasaka Indonesia – Sinergi Foundation untuk dapat lebih membantu masyarakat luas yang membutuhkan pembangunan akses Jembatan. Dan diharapkan akan lebih banyak pihak yang dapat berkolaborasi, sehingga pembangunan Jembatan dapat dilakukan hingga ke pelosok daerah di Indonesia.

Sasaka Indonesia merupakan program kemanusiaan yang diusung oleh Sinergi Foundation, dimana program tersebut bertujuan untuk membantu pemulihan fasilitas umum yang terdampak bencana alam maupun kerusahan. Sasaka Indonesia hadir sebagai program penyediaan jembatan.