Pangandaran – Jembatan Sonam-Amgala yang terletak di Dusun Sukasari, Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, kini telah resmi beroperasi. Infrastruktur yang dibangun ini menjadi akses vital bagi 227 keluarga atau sekitar 1000 jiwa yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mobilitas akibat keterbatasan sarana penghubung.
Sebelum adanya jembatan ini, masyarakat setempat hanya mengandalkan jembatan bambu sederhana yang mereka bangun secara swadaya. Namun, kondisi jembatan tersebut sangat rentan terhadap cuaca ekstrem. Ketika hujan deras mengguyur dan debit air sungai meningkat, jembatan kerap hanyut terbawa arus, sehingga aktivitas warga, khususnya petani, menjadi terganggu.
“Daerah ini termasuk daerah rawan banjir, jadi ketika masyarakat bergotong royong membuat jembatan, besoknya kalau ada banjir sudah tidak ada lagi.” Ujar Jojo selaku Sekertaris Desa Bojong.
Dengan diresmikannya Jembatan Sonam-Amgala, akses menuju lahan pertanian kini jauh lebih aman dan lancar. Sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian utama warga diharapkan dapat berkembang lebih baik, mengingat sebelumnya mobilitas untuk mengangkut hasil panen sering kali terhambat. Kini, para petani tidak lagi harus menghadapi risiko besar saat melintasi sungai untuk menuju lahan mereka.
Jembatan ini tidak hanya menjadi solusi bagi permasalahan aksesibilitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan dan ekonomi. Anak-anak kini dapat berangkat ke sekolah dengan lebih aman, sementara warga memiliki jalur transportasi yang lebih andal untuk menjalankan kegiatan sehari-hari.
Peresmian Jembatan Sonam-Amgala menandai komitmen dalam membangun infrastruktur yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya jembatan ini, harapan akan peningkatan taraf hidup warga semakin terbuka luas, sekaligus menjadi langkah nyata dalam menciptakan akses yang lebih merata bagi komunitas yang membutuhkan.