Author Archives: Rifki A F

Jembatan BRILiaN Membangun Harapan Bagi Warga Garut dan Tasikmalaya

Tasikmalaya, 17 Oktober 2023 – Memasuki pekan kedua pembangunan, semangat warga semakin membara dengan setiap lapisan jembatan yang terangkat. Jembatan BRILiaN, yang menghubungkan Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya di Jawa Barat, adalah harapan besar bagi masyarakat setempat.

Sejak banjir bandang melanda daerah ini pada Agustus tahun lalu, warga di kedua kabupaten harus menyeberangi sungai Cikaengang dengan rakit bambu yang rentan terbawa arus. Akses pendidikan dan pelayanan kesehatan menjadi terhambat, dan mobilitas ekonomi pun terbatas.

Dalam wawancara dengan Bapak Uus, seorang tokoh masyarakat, dia berkata, ‘Ini adalah sesuatu yang kami tunggu-tunggu dengan harapan besar. Anak-anak kami akan lebih mudah pergi sekolah, kami akan lebih cepat mengakses pelayanan kesehatan dan peluang ekonomi. Terima kasih kepada para donatur dan relawan yang telah peduli terhadap kami. Ini adalah investasi untuk masa depan kami.’

Jembatan BRILiaN adalah hasil kerja sama antara Sasaka Indonesia dan YBM BRILiaN. Program ini menerima dukungan dari para donatur yang berkomitmen untuk membantu membangun akses yang lebih baik bagi masyarakat.

Semangat warga yang terus membara selama pembangunan jembatan ini adalah bukti bahwa harapan dan kerja keras dapat mengatasi setiap rintangan. Bersama-sama, kita menciptakan masa depan yang lebih cerah. Jembatan BRILiaN menjadi lambang harapan bagi semua.

Kami bersama-sama mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta dalam pembangunan jembatan ini dan berkomitmen untuk membantu masyarakat. Mari bersatu untuk mewujudkan perubahan yang berarti dalam kehidupan masyarakat. Dengan harapan dan kerja keras, kita dapat mengatasi setiap rintangan.

Peresmian Jembatan Asa Pertaladies: Momen Bahagia Bagi Warga Cibunar dan Maraya

Hari Minggu, tanggal 7 Oktober 2023, akan selalu diingat sebagai momen bersejarah bagi warga Kp. Cibunar, Desa Mekarwangi, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten, serta warga Kp. Maraya, Desa Sukamarga, Kecamatan Sajira. Jembatan Asa Pertaladies yang telah dinanti-nantikan selama bertahun-tahun akhirnya resmi diresmikan.

Hari peresmian jembatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi positif antara Sasaka Indonesia dan Bazma Pertamina. Jembatan ini adalah hasil dari perjuangan keras warga dan kepedulian dari para donatur. Sejak tahun 2019, jembatan lama yang menjadi satu-satunya penghubung antara kedua kampung ini tidak lagi aman dilalui.

Dalam acara peresmian yang dihadiri oleh Direktur Keuangan Pertamina, terasa euforia kebahagiaan dari warga yang telah lama berjuang untuk mendapatkan akses yang lebih baik. “Jembatan ini bukan hanya struktur fisik, tapi juga simbol kebersamaan dan semangat untuk perubahan. Kami sangat berterima kasih kepada Sasaka Indonesia, Bazma Pertamina, dan Pertaladies yang telah membantu mewujudkan jembatan ini.” Ujar Sarmedi, tokoh masyarakat setempat.

Dalam pidatonya, Direktur Keuangan Pertamina menyampaikan, “Sesuai dengan namanya Jembatan Asa, kami bangun dengan penuh harapan, harapan untuk hidup lebih baik, harapan untuk belajar lebih baik, dan harapan untuk berkerja, berkarya lebih baik lagi. Kita bisa lihat ibu ibu sangat bergembira. Semoga harapan lebih baik itu akan menjadi kenyataan.”

Peresmian Jembatan Asa Pertaladies ini adalah bukti bahwa dengan kolaborasi, kita dapat mengatasi tantangan besar dan menciptakan perubahan positif yang dapat dirasakan oleh banyak orang. Sasaka Indonesia dan Bazma Pertamina berencana untuk terus berjuang dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan serupa di berbagai daerah di Indonesia.

Peresmian Jembatan Asa Pertaladies: Sasaka Bersiap Sambut Tamu Spesial!

Lebak, Banten – Antusiasme memenuhi udara di Kp. Cibunar, Desa Mekarsari, Kecamatan Muncang, Lebak, Banten. Tim Sasaka bersemangat untuk merayakan momen yang sangat dinanti. peresmian Jembatan Asa Pertaladies yang dijadwalkan akan berlangsung dua hari lagi (H-2) pada hari Sabtu 7 Oktober 2023.

Jembatan ini merupakan hasil kerja keras dan kerja sama yang erat antara Sasaka Indonesia, komunitas Pertaladies, dan Yayasan Bazma selaku donatur utama. Dibangun dengan tekad kuat untuk menghubungkan 2 kecamatan yang terisolasi, jembatan ini menjadi simbol harapan, kolaborasi, dan kemajuan.

Persiapan untuk acara peresmian telah dimulai, termasuk pengundangan tamu spesial dari komunitas Pertaladies yang turut berperan dalam mewujudkan program ini. Momen ini akan menjadi ajang berbagi cerita, pengalaman, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Semua orang di Kp. Cibunar dan sekitarnya sangat menantikan hari besar ini.

tak hanya merayakan kesuksesan Jembatan Asa Pertaladies di Kp. Cibunar, Sasaka Indonesia juga memiliki rencana kebaikan lainnya. Tim Sasaka bersiap untuk memulai program pembangunan jembatan gantung sepanjang 79 meter yang akan menghubungkan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Proyek ini direncanakan akan dimulai pertengahan bulan Oktober mendatang.

Dengan semangat yang sama yang mendorong kami dalam program-program sebelumnya, Sasaka Indonesia bertekad untuk menjembatani kesenjangan akses di wilayah ini. Kami yakin bahwa jembatan gantung ini akan membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik bagi ribuan orang yang mengandalkan akses ini untuk kehidupan sehari-hari mereka.

Rencana ini adalah bukti nyata komitmen Sasaka Indonesia dalam mewujudkan perubahan positif di berbagai pelosok negeri. Kami berharap dapat terus mendapatkan dukungan dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak, sehingga kami dapat terus melayani masyarakat Indonesia dengan lebih baik.

Tasik dan Garut segera kembali terhubung dengan pembangunan Jembatan BRILiaN

Garut, 22 September 2023 – Setelah musibah banjir bandang yang melanda daerah daerah sepanjang aliran sungai Cikaengan pada Agustus tahun lalu, akses antara Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut kembali terputus. Kondisi ini membuat masyarakat setempat kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terutama dalam hal akses transportasi dan distribusi hasil bumi.

Namun, ada kabar baik yang datang untuk masyarakat yang terdampak. Sasaka Indonesia, bersama dengan dukungan YBM BRILiaN, telah mengambil langkah proaktif untuk membangun jembatan yang akan menghubungkan dua kabupaten ini kembali. Jembatan ini diberi nama “Jembatan BRILiaN.”

 

Pembangunan jembatan ini dijadwalkan akan dimulai pertengahan Oktober ini. Jembatan Leuwi Dahu akan menjadi penghubung penting bagi masyarakat di dua kabupaten ini, membantu mereka dalam mengatasi kendala yang mereka alami setelah banjir bandang menghancurkan jembatan sebelumnya.

Kepala Desa Campakasari, Kabupaten Tasikmalaya, menyambut baik inisiatif ini dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sasaka Indonesia, YBM BRILiaN, serta semua pihak yang telah mendukung proyek ini. “Kami sangat bersyukur atas perhatian dan bantuan ini. Semoga rencana ini berjalan lancar dan tanpa kendala berarti sehingga masyarakat kami dapat kembali merasakan manfaat dari akses yang mudah antar-kabupaten,” ujarnya.

Pembangunan Jembatan Leuwi Dahu diharapkan akan memulihkan akses penting ini dan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di dua kabupaten. Sasaka Indonesia dan YBM BRILiaN berkomitmen untuk menjalankan proyek ini dengan baik dan efisien, sehingga masyarakat segera dapat merasakan manfaatnya.

Kami akan terus memantau perkembangan pembangunan jembatan ini dan memberikan informasi lebih lanjut saat proyek berjalan. Semoga Jembatan Leuwi Dahu dapat menjadi jalan penghubung yang kuat antara dua kabupaten ini.

Guru Pemberani, Pak Juna, Bangun Jembatan untuk Masa Depan Anak-anak di Desa Terpencil

Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu, dan Desa Cinerang, Kecamatan Naringgul, Cianjur Selatan memiliki satu kesamaan yang tidak bisa diabaikan: sungai yang memisahkan mereka. Namun, sungai ini bukanlah penghalang bagi semangat belajar anak-anak di kedua desa ini, berkat seorang pahlawan tak dikenal, Pak Juna.

Pak Juna, seorang guru SD di SD IT Maslahatul Ummat, adalah sosok yang luar biasa. Setiap hari, sebelum mengajar, dia harus berjibaku dengan air sungai yang deras untuk bisa sampai di sekolah. Mengapa dia melakukan ini? Karena sayang pada anak muridnya, para guru tak ingin ketiadaan jembatan di Desa membelenggu pendidikan anak-anak di sana.

Sungai yang memisahkan kedua desa ini bukanlah halangan bagi semangat Pak Juna. Dia menghabiskan waktu dan tenaganya untuk membangun jembatan improvisasi yang sederhana, menggunakan apa yang dia miliki: bambu, kayu, dan tali. Jembatan ini menjadi satu-satunya akses yang aman bagi anak-anak untuk menyeberangi sungai dan sampai di sekolah.

Pak Juna tidak hanya menjadi pahlawan pendidikan di mata anak-anak dan orang tua mereka, tapi dia juga menjadi inspirasi bagi seluruh komunitas. Kegigihan dan tekadnya untuk memastikan bahwa anak-anak di desa ini mendapatkan akses pendidikan yang layak adalah contoh nyata dari betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan bangsa.

Masyarakat setempat sangat berterima kasih kepada Pak Juna atas pengorbanannya. Mereka berharap pemerintah setempat dapat memberikan perhatian lebih pada kondisi infrastruktur di daerah mereka. Bagi anak-anak di sini, Pak Juna adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang telah membantu mereka mengejar cita-cita mereka dan melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.