Jembatan Cisarakan yang Putus: Isolasi Warga Gelarpawitan dan Dampaknya pada Pendidikan

Canjur, Jawa Barat – Jembatan Cisarakan yang menghubungkan Desa Neglasari dengan Desa Gelarpawitan mengalami kerusakan parah sejak tahun 2021 dan belum mendapatkan perbaikan hingga saat ini. Kondisi ini menyebabkan isolasi signifikan bagi warga Gelarpawitan, yang kini mengandalkan jembatan darurat yang dibuat alakadarnya oleh warga setempat.

Kronologi Kejadian:

Kejadian bermula pada tahun 2021 ketika luapan air sungai mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat hujan deras yang melanda wilayah ini. Jembatan Cisarakan tidak mampu menahan tekanan air yang begitu besar, sehingga rusak parah dan putus total.

Akibatnya, warga Gelarpawitan yang sebelumnya dapat dengan mudah mengakses berbagai fasilitas di Desa Neglasari, kini terisolasi. Dampak terbesar dirasakan oleh siswa-siswi SDN Cisarakan, sebuah sekolah yang bergantung pada keberadaan jembatan untuk memastikan akses pendidikan yang lancar bagi para pelajar.

Dampak pada Pendidikan:

Sejak jembatan putus, siswa-siswi SDN Cisarakan dan guru-guru mereka harus mengandalkan jembatan darurat yang dibuat secara sederhana oleh warga. Namun, jembatan darurat ini tidak memadai ketika hujan deras menyebabkan air sungai meluap, dan debet air yang tinggi membuat jembatan darurat tidak dapat dilewati.

Dengan kondisi ini, para siswa, guru, dan warga lainnya terpaksa harus melakukan perjalanan memutar selama lebih dari 5 kilometer untuk mencapai sekolah. Ini tidak hanya mengakibatkan kelelahan, tetapi juga memakan waktu yang seharusnya digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar.

Upaya Gotong Royong Warga:

Meskipun kondisi sulit, warga Gelarpawitan telah berusaha sekuat tenaga untuk membuat jembatan darurat sementara. Namun, upaya ini belum dapat mengatasi permasalahan secara menyeluruh. Dalam kondisi cuaca yang tidak mendukung, jembatan darurat tetap tidak dapat digunakan, dan isolasi warga semakin mendalam.

Tantangan Mendesak:

Perbaikan Jembatan Cisarakan bukan hanya kebutuhan fisik, tetapi juga sebuah kebutuhan mendesak untuk memastikan akses masyarakat terhadap berbagai sektor, terutama pendidikan. Para siswa dan pendidik di SDN Cisarakan tidak dapat terus menerus bergantung pada jembatan darurat yang tidak aman dan tidak dapat diandalkan.

Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait diharapkan segera merespon dan menyediakan solusi untuk membangun kembali Jembatan Cisarakan. Ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga hak dasar masyarakat untuk mendapatkan akses yang layak terhadap pendidikan dan layanan publik lainnya.

Keputusan dan tindakan cepat dibutuhkan untuk mengatasi isolasi ini dan memberikan solusi jangka panjang yang mampu menanggulangi tantangan cuaca dan kondisi sungai yang ekstrem. Seluruh masyarakat, khususnya para pelajar, tidak boleh terus menjadi korban dari kondisi yang seharusnya dapat diatasi.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">HTML</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*